Paiton, Probolinggo - SMA Nurul Jadid telah berhasil menyelenggarakan ujian Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) dan Hanyu Shuiping Kouyu Kaoshi (HSKK) Minggu tanggal 19 Mei 2024. Ujian ini diikuti oleh 93 peserta yang datang dari berbagai daerah Kabupaten, dan Provinsi, diantaranya Kediri, Tuban, Lumajang, Sidoarjo, Malang, Surabaya, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Sedangkan dari luar provinsi peserta ujian berasal dari, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Banten, dan Yogyakarta.
HSK dan HSKK adalah ujian standarisasi dari Republik Rakyat Tiongkok untuk mengukur kemahiran berbahasa bagi penutur asing.
Mereka mengikuti ujian ini dengan berbagai tujuan diantaranya adalah untuk persyaratan kelulusan kuliah, sebagai persyaratan kerja di dunia industri, penyetaraan ijazah, dan apply beasiswa.
Wakil Kepala Bagian Kesiswaan SMA Nurul Jadid, Paiton, Slamet Santoso, mengatakan bahwa ujian HSK dan HSKK awalnya digelar untuk kebutuhan siswa. Namun, dari tahun ke tahun, minat peserta dari luar sekolah juga meningkat. Tidak hanya dari dalam provinsi, peserta juga datang dari luar provinsi.
"Kita mendapatkan lisensinya dari Confucius Institute(Hanban)pada 2017, dan melaksanakan HSK dan HSKK pertama kali pada tahun 2018. Sampai saat ini, sudah ke-16 kalinya SMA Nurul Jadid melaksanakan ujian ini dengan total peserta mencapai kurang lebih 670 ," jelas Slamet. Ia menyampaikan bahwa ujian HSK dan HSKK sangat penting dilaksanakan untuk mempersiapkan peserta didik Nurul Jadid dalam menghadapi kemungkinan perubahan dunia politik, sosial, dan pergeseran kekuasaan Global pada saat era mendatang. Melalui ujian HSK dan HSKK tersebut, ratusan siswa SMA Nurul Jadid telah berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya dibeberapa Universitas-Universitas di Tiongkok. Kegiatan ini merupakan langkah lanjutan dari serangkaian program penguatan bahasa Mandarin yang telah diimplementasikan di SMA Nurul Jadid selama beberapa tahun terakhir.
Peserta yang mengikuti ujian menunjukkan antusiasme dan kesiapan yang tinggi. Banyak dari mereka telah mempersiapkan diri dengan mengikuti berbagai program pelatihan dan kursus yang disediakan oleh sekolah. “Kami sangat senang bisa mengikuti ujian ini dan berharap bisa mendapatkan sertifikat yang bisa membantu kami di masa depan,” ujar Agnes Gracia Matulesi salah satu peserta ujian yang berasal dari Surabaya.
SMA Nurul Jadid terus berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dan mendukung perkembangan keterampilan siswa di berbagai bidang, termasuk bahasa asing khususnya bahasa Mandarin. Keberhasilan dalam menyelenggarakan ujian HSK dan HSKK ini menjadi salah satu bentuk pencapaian penting dalam menghadapi dunia politik, sosial, dan pergeseran kekuasaan pada era mendatang.
Tulis Komentar